Jumat, 03 Oktober 2014

REPORT TEXT



THE LOVELY WATER LILY
Water Lily ( Nympheaceae ) is a common name for a small of aquatic plants. Water lilies bloom at all times of the day. There are many species of water lilies : night, tropical and hardy. Night lilies bloom in the night while tropical lilies can be found in tropical climates. Hardy lilies are the toughest because they can grow in any condition and are the most common species found.
The water lily has long, stout leaves and a long flower stalk. It usually has six petals and six stamens. The water lily reproduces by budding. The roots detach and grow into new water lilies. They grow and live on the edge of ponds and lakes, in the sallow water. They prefer to live in hot climates and in areas where there are only few plants, so they don’t have to compete for sunlight. The leaves of water lilies usually store a lot of energy from the sunlight.
Water lilies come in different size. The largest water lily is the giant Water Lily, which is found in the Amazon. It can grow to be about 0,6 m to 1,8 m in diameter. It provides food for fish and wildlife around its habitat. But it can also cause trouble  because its large size causes drainage. Besides the water lily, there is alsothe swamp lily, which reproduces and grows just like the water lily. The only difference is that the  swamp lily grows in swamps.
Water lilies can be eaten too. Some people eat the root of the Yellow Lily. Others use the root of the White Lily to treat a sore throat. Other lilies can be used as insect repellents. The smoke grom burning the roots of lilies is believed to be able to drive insects away. Water lilies were also once used in ancient Egyptian art.

SISTEM EKSKRESI ( BIOLOGI )



Sistem eksresi adalah system yang berperan penting dalam tubuh. Ekskresi sendiri adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Pada organ ekskresi tak luput pula dari berbagai masalah seperti kelainan, gangguan / penyakit, maka dari itu, kita harus menjaga system ekskresi pada tubuh kita, karena kelainan, gangguan / penyakit pada system ekskresi bukanlah hal yang dapat dianggap remeh, seperti halnya flu. Penyakit pada system ekskresi tidak hanya menimbulkan kerusakan bagi tubuh kita, melainkan juga dapat menguras biaya dalam proses pengobatannya.
Berikut adalah beberapa organ ekskresi, penyakit yang mungkin diderita, dan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan organ ekskresi :
*  GINJAL
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ø Penyakit pada Ginjal

Ø Pencegahan
·       Perhatikan pencernaan  Perbanyak makan serat, yang bisa diambil dari sayuran dan
buah-buahan. Cara ini baik untuk menjaga pencernaan dan juga mengurangi
pestisida yang ada pada makanan.
·       Sesuaikan pola makan  Perhatikan pola makan Anda dengan makanan sehat. Hindari
minuman soda terutama yang mengandung sirop jagung. Hindari makanan olahan,
batas garam, ganti daging berlemak tinggi dengan ikan atau daging tanpa lemak.
·       Stop konsumsi obat pereda nyeri  Jika Anda tidak terlalu memerlukannya, hindari mengkonsumsi
obat pereda nyeri, juga obat-obatan jenis nonsteroid atau NSAID. Atasi nyeri
dengan cara alami, misalnya pijit dan akupuntur.
·       Olahraga dengan teratur Jangan malas berolahraga. Jalan kaki 4-5 kali seminggu cukup
untuk membantu menjaga kesehatan jantung yang baik untuk ginjal Anda.
·       Rutin cek kesehatan Rutin mengkontrol gula darah, tekanan darah dan kolesterol,
ini berguna untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan Anda.
·       Stop merokok Hasil studi American Physiological Society tahun 2007
menyimpulkan bahwa nikotin merupakan faktor utama yang menyebabkan gangguan
ginjal.
·       Hindari Alkohol  Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan
darah, salah satu masalah yang bisa berujung pada gangguan ginjal. Juga membuat
orang sering berkemih (kencing) sehingga beresiko mengalami dehidrasi.
·       Perbanyak air putih  Minum sedikitnya 6-8 gelas air putih sehari.
*  KULIT
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Ø Penyakit pada Kulit
·       Eksim(ekzema)
Ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas. Penyebabnya karena alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan terhadap makanan tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dll
Pencegahan : Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
·        Kudis (Skabies)
Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara), dan permukaan depan pergelangan.
Kudis mudah menular ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung (handuk, pakaian, dll).
Pencegahan : kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadi memelihara kebersihan tubuh adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
·       Kurap
Penyebab : jamur
Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan.
Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
·       4. Bisul (Furunkel)
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.
·       Campak (Rubella)
Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.




·        Kusta
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis Tanda pasti kusta adalah:
1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata
3. Pada pemeriksaan kulit BTA +
·       Ketombe (Seboroid)
Penyebab Penyakit ini diduga erat kaitannya dengan aktivitas kelenjar sebasea di kulit.
Keterangan: Seboroid yang terjadi pada kulit kepala sering di sebut juga dengan nama ketombe. Gejala :
Merah ,bersisik ,Berminyak ,Bau.
·       Lepra
Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakit tersebut sudah akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.
·        Cacar air (Frambusia)
Penyebab : Penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri Trypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala : Bintil, Frambus,Cacar Air.
·       Panu atau panau
Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau.
·       Infeksi Jamur Kulit
Jamur dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakan tekstur kulit sehingga terlihat buruk.
Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Jika tidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebih luas.
Ø Pencegahan
·       Bersihkan kulit minimal 2 kali sehari agar kotoran yang melekat pada kulit menjadi bersih.
·       Konsumsi air putih sebanyak 8 gelas sehari akan mencukupi sistem sekresi dalam tubuh menjadi lancar, dengan demikian peredaran darah pergantian sel yang rusak termasuk kulit dan sistem pembuangan zat yang tidak berguna yang ada dalam tubuh juga lancar, kesehatan kulit juga terjaga.
·       Menggunakan jeruk nipis juga dapat merawat kesehatan kulit, dengan menjadikan jeruk nipis untuk lulur seluruh tubuh karena khasiatnya dapat menghaluskan dan membersihkan sisa sel kulit mati. Gunakan waslap untuk menggosok lembut perasan air jeruk nipis pada kulit kaki dan tangan, biarkan sebentar ulangi sekali lagi kemudian bilas dengan air hangat.
·       Buah Alpukat juga mampu menjaga kesehatan kulit karena mengandung lemak danvitamin B komplek dengan cara dikonsumsi dan dilulurkan ke seluruh permukaan kulit.
·       Tomat mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi untuk menjaga kelembaban kulit. Dengan banyak mengkonsumsi buah tomat maka kesehatan kulit juga akan meningkat.
·       Selain buah-buahan, mengkonsumsi sayur-sayuran seperti brokoli, wortel, bayam, dan kubis juga dapat merawat kesehatan kulit, karena kandungan beta karoten yang terdapat pada sayuran akan menjadikan kulit semakin bercahaya.
·       Untuk mencerahkan kulit sehingga kesehatan kulit terawat sekaligus menghilangkan racun dalam tubuh kita dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung asam yang disebut alpha-linolenic yang terdapat dalam ikan tuna dan salmon.
·       Olah raga, tidur yang cukup dan menghindari stress merupakan hal yang paling penting selain merawat kesehatan kulit juga menjaga kesehatan kita secara keseluruhan.

*  Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.

Ø Penyakit pada Hati

·       Liver
·       Hepatitis
·       Penyakit Kuning

Ø Pencegahan
·       Jangan makan kalau tidak lapar
Sebagian besar orang terbiasa makan tiga kali sehari pada jam yang teratur, terlepas mereka lapar atau tidak. Akan lebih baik jika Anda menyesuaikan kebiasaan makan dengan rasa lapar. Jika Anda terbiasa makan secara teratur saat tidak lapar, hati Anda akan bekerja jauh lebih keras dan pada dasarnya akan lebih cepat aus.
·       Perbanyak konsumsi air yang sudah disaring
Air membantu membersihkan hati dan ginjal serta membantu menurunkan berat badan. Sering-seringlah minum air dalam jumlah kecil untuk mencegah pengerutan sel-sel tubuh. Orang-orang yang kurang konsumsi air berisiko lebih besar mengalami kepikunan.
·       Hindari konsumsi gula dalam jumlah besar
Cobalah membatasi asupan gula, khususnya gula olahan. Pasalnya, hati akan mengubah gula menjadi lemak dan kolesterol. Lemak bisa memicu kerusakan organ tubuh. Selain itu, lemak tersebut akan dibawa ke area seperti paha, pantat dan perut untuk disimpan. Pada akhirnya, kadar trigliserida menjadi terlalu tinggi. Peningkatan kadar trigliserida berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

·       Cobalah menghindari pemanis buatan
Pemanis ini merupakan racun bagi hati dan bisa menyebabkan hipoglikemia serta keletihan. Jika harus mengonsumsi sesuatu yang manis, pilihlah buah segar, buah yang telah dikeringkan atau madu.
·       Kunyah makanan secara perlahan
Pastikan mengunyah makanan secara perlahan dan hingga halus. Pasalnya, pencernaan dimulai saat air liur menyatu dengan makanan dalam mulut. Seiring penuaan, produksi asam hydrochloric dalam lambung seringkali tidak cukup untuk mencerna protein dengan efisien. Hal ini bisa diatasi dengan minum segelas kecil air dipadukan dengan satu sendok teh cuka sari apel saat mengonsumsi makanan yang mengandung protein.
·       Perhatikan kesehatan usus
Hati harus menyaring dan menghancurkan bakteri dan virus yang ada dalam makanan. Terlalu banyak organisme jahat, seperti salmonella atau bakteri shigella, akan membuat Anda sakit dan memicu kerusakan hati permanen. Untuk mengurangi risiko ini, pastikan hanya mengonsumsi makanan segar dan hindari memanaskan makanan secara berulang. Jangan pernah memanaskan makanan lebih dari sekali. Selain itu, jangan lupa cuci tangan sebelum makan.
·       Jangan makan saat stres atau cemas
Pada saat stres atau cemas, aliran darah dialihkan dari usus dan hati ke area tubuh lainnya.
·       Hindari konstipasi
Hindari konstipasi (sembelit) dengan cara menambah asupan buah dan sayuran segar serta minum air sepanjang hari. Dengan menghindari konstipasi, Anda bisa mencegah pertumbuhan organisme jahat dalam usus besar. Untuk menambah jumlah bakteri baik, cobalah mengonsumsi yogurt.

*  PARU-PARU

Ø Penyakit pada Paru-paru & Pencegahan-nya
Tuberkulosis (TBC)
  • Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
  • Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
  • Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
  • Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.
Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
Asma
  • Penyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya.
Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban, gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas. Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.
  • Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing) Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau makanan yang dapat menimbulkan alergi.
  • Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap hari sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila terjadi serangan.
Bronkitis
  • Penyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
  • Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
  • Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
  • Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
Pneumonia
  • Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
  • Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
  • Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
  • Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Emfisema
  • Penyebab: Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
  • Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
  • Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
Kanker Paru-paru
  • Penyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain.
Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.
Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
  • Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
  • Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
Ø Memelihara organ hati
1. Jangan merokok jenis apapun
Dr Edelman menuturkan tidak ada batas yang aman ketika seseorang merokok, dan semakin sering ia merokok maka risiko paru-parunya menjadi rusak akan semakin besar. Hal ini tidak hanya sebatas rokok saja, tapi juga mencakup cerutu atau ganja yang bisa membahayakan paru-paru.

2. Menjaga udara tetap bersih
Udara yang bersih akan mengurangi risiko paru-paru terpapar benda asing dari luar yang bisa merusaknya. Untuk itu hindari penggunaan kendaraan bermotor dan menghentikan kebiasaan membakar kayu atau sampah. Serta mewaspadai ancaman polusi udara dari lingkungan.

3. Melakukan olahraga
Semakin baik kebugaran kardiorespirasi seseorang maka akan semakin mudah bagi paru-paru untuk menjaga jantung dan otot yang mensuplai oksigen. Selain itu olahraga teratur sangat penting dan membantu bagi orang dengan penyakit paru-paru kronis.

4. Meningkatkan udara di dalam ruangan
Udara di dalam ruangan juga bisa mempengaruhi kesehatan paru-paru, seperti karpet yang tidak bersih, penyegar ruangan dengan bahan kimia berbahaya, penggunaan lilin berlebihan atau adanya pengerjaan bangunan. Untuk itu berikan ventilasi yang baik untuk ruangan dan mengurangi sumber-sumber yang berpengaruh terhadap paru-paru.


5. Mengonsumsi makanan yang tepat
Ada bukti bahwa makanan yang kaya akan antioksidan merupakan sumber yang baik untuk paru-paru. Dr Edelman menuturkan semua sayuran bagus, tapi sayuran berdaun hijau memiliki banyak antioksidan dan memiliki efek perlindungan. Sumber ini sebaiknya berasal dari makanan dan bukan suplemen.

6. Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja
Banyak pekerjaan yang menempatkan pekerjanya pada risiko masalah di paru-paru, seperti pekerja konstruksi hingga penata rambut. Untuk itu kenakan alat pelindung diri misalnya dengan masker yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya sehingga bisa menghalangi masuknya partikel ke tubuh.




7. Menggunakan produk yang aman
Beberapa produk rumah tangga kadang mengeluarkan partikel atau gas yang berbahaya bagi paru-paru. Usahakan untuk menghindari produk yang berbahan dasar minyak, produk yang melepaskan senyawa organik mudah menguap (volatile organic compound/VOCs), hindari penggunaan amonia dan membaca label dengan teliti.

Dari data di atas, dapat kita lihat berbagai penyakit yang dapat menyerang organ ekskresi, yang tentu saja merugikan bagi diri kita, bahkan diantaranya dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk memelihara kesehatan organ  ekskresi  dalam tubuh kita, dan melakukan pencegahan-pencegahan terhadap berbagai macam kelainan, gangguan / penyakit yang mungkin terjadi dalam tubuh kita.